Tuntutan agar Perguruan Tinggi (PT) bertransformasi menjadi “Kampus Berdampak” melalui Hilirisasi Riset merupakan isu sentral dalam agenda pendidikan tinggi nasional saat ini. Bagi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Palopo, yang memiliki mandat langsung dari Kementerian Kesehatan, hilirisasi memiliki makna krusial: mengubah hasil penelitian dan inovasi pendidikan vokasi menjadi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat secara nyata di wilayah Tana Luwu dan sekitarnya.
Poltekkes Palopo tidak hanya mencetak tenaga kesehatan, tetapi juga harus mencetak inovator yang mampu menyelesaikan masalah kesehatan spesifik di daerah kepulauan dan pedalaman Sulawesi Selatan.
๐ฌ Inovasi Vokasi: Bukan Hanya Jurnal, Tapi Alat dan Prosedur Tepat Guna
Di Poltekkes, konsep riset dan hilirisasi sangat praktikal. Riset bukan hanya menghasilkan publikasi, melainkan harus berupa Model Pelayanan, Alat Kesehatan Sederhana, atau Prosedur Intervensi Kesehatan Masyarakat yang efektif dan mudah diterapkan.
1. Hilirisasi Teknologi Tepat Guna Kesehatan
Inovasi harus menjawab keterbatasan sumber daya di Puskesmas atau layanan kesehatan di pelosok.
- Contoh Dampak: Riset di jurusan Analis Kesehatan (Teknologi Laboratorium Medis) dapat menghasilkan prototipe alat deteksi dini penyakit endemik lokal yang low-cost dan portable. Alat ini adalah produk hilirisasi yang langsung disalurkan dan diujicobakan di Puskesmas mitra Poltekkes.
2. Hilirisasi Model Intervensi Kesehatan Masyarakat (Kesmas)
Hasil penelitian di jurusan Kesehatan Masyarakat harus diubah menjadi program intervensi yang dapat diadopsi oleh Pemerintah Daerah.
- Contoh Dampak: Penelitian tentang faktor risiko stunting atau gizi buruk pada anak di wilayah Palopo dihilirsasikan menjadi Model Edukasi Gizi Berbasis Kearifan Lokal yang efektif. Model ini kemudian diadopsi sebagai modul resmi bagi kader kesehatan Posyandu di seluruh wilayah binaan.
๐ฉบ Tiga Pilar Utama Poltekkes Palopo Menuju Kampus Berdampak
Untuk memastikan Poltekkes Palopo menjadi Kampus Berdampak yang efektif, diperlukan fokus pada tiga pilar strategis:
1. Riset Multidisiplin dan Kolaboratif
Masalah kesehatan seperti stunting, Demam Berdarah, atau penyakit tidak menular, memerlukan solusi dari berbagai disiplin ilmu.
- Implementasi: Jurusan Keperawatan, Kebidanan, Gizi, dan Kesmas harus berkolaborasi dalam satu tim riset untuk menghasilkan solusi intervensi yang komprehensif. Misalnya, Jurusan Gizi merancang menu lokal, Jurusan Keperawatan merancang edukasi pasien, dan Jurusan Kesmas merancang strategi penyuluhan komunitas.
2. Inkubasi Produk Kesehatan Komersial
Mendorong dosen dan mahasiswa untuk mematenkan dan mengkomersialkan hasil inovasi mereka, terutama di bidang farmasi tradisional atau alat kesehatan sederhana.
- Contoh Implementasi: Membangun Pusat Inkubasi Bisnis Kesehatan Vokasi untuk produk-produk seperti suplemen herbal lokal yang teruji klinis, atau aplikasi sederhana untuk monitoring kesehatan ibu hamil di daerah terpencil.
3. Penguatan Kemitraan Strategis Kemenkes-Pemda-Komunitas
Poltekkes Palopo harus berfungsi sebagai pusat data dan intervensi kesehatan bagi Pemerintah Daerah. Kemitraan ini memastikan bahwa setiap riset dan program pengabdian Poltekkes menjawab langsung kebutuhan yang teridentifikasi oleh Dinas Kesehatan.
Inti Dampak: Menurunkan angka kesakitan (morbiditas) atau meningkatkan indikator kesehatan kunci (seperti Angka Kematian Ibu/AKI dan Angka Kematian Bayi/AKB) di wilayah binaan.
Penutup
Isu Kampus Berdampak dan Hilirisasi Riset adalah sebuah panggilan yang sangat relevan bagi Poltekkes Kemenkes Palopo. Kita adalah garda terdepan dalam mencetak SDM kesehatan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga inovatif dan peka terhadap permasalahan kesehatan komunitas.
Dengan mengalirkan hasil inovasi vokasi langsung ke pelayanan kesehatan, Poltekkes Palopo membuktikan bahwa ilmunya memiliki daya guna yang tinggi dan berdampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Tana Luwu.
Mari bersama wujudkan Poltekkes Palopo sebagai Kampus Vokasi Kesehatan yang Inovatif dan Berdampak Nyata.


Leave a Reply